Minggu, 06 Juli 2014

titik.

Semua orang pasti butuh penghargaan,baik itu buruk ataupun bagus. Gengsi dan pretensi sudah jadi harga mati. Tak ada lagi si rendah hati dan si sabar si dunia ini. Kadang tak ingin memandang dunia ini dengan skeptis. Tapi dunia ini semakin mengerucut,menciut bagai krenasi. Menunggu untuk pecah. Tak ada lagi si putih dan si hitam yang nyata. Semuanya hanya abu-abu. Menunggu untuk dikelompokkan. Mari kita bertanya sperti apa kita memandang hidup ini? Saya mengaku terpuruk dan kalah akibat dunia yang menghimpit. Meski kadang saya berfikir  sayalah yang menyempit. Hidup ini pilihan dan saya tak tau kemana arus ini membawa. Pasrah pada Yang Kuasa dan tak berusaha memenuhi populasi manusia yang memansang skpetis hidup ini. Meniti peniti diatas karang. Licin tak berdaya.